ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF (D.0001)
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN BERSIHAN
JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF (D.0001)
DEFINISI
Ketidakmampuan membersihkan sekret atau
obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten
PENYEBAB
Fisiologis
a.
Spasme jalan napas
b.
Hipersekresi jalan napas
c.
Disfungsi neuromuskuler
d.
Benda asing dalam jalan napas
e.
Adanya jalan napas buatan
f.
Sekresi yang tertahan
g.
Hiperplasia dinding jalan napas
h.
Proses infeksi
i.
Respon alergi
j.
Efek agen farmakologia (mis. anastesi)
k.
Situasional
l.
Perokok aktif
m.
Perokok pasif
n.
Terpajan polutan
OUTCOME
Bersihan Jalan Napas Meningkat
(L.01001)
INTERVENSI KEPERAWATAN
- Latihan
Batuk Efektif (I.01006)
- Observasi
a.
Identifikasi kemampuan batuk
b.
Monitor adanya retensi sputum
c.
Monitor tanda dan gejala infeksi
saluran napas
d.
Monitor input dan output cairan ( mis.
jumlah dan karakteristik)
- Terapeutik
a.
Atur posisi semi-Fowler atau Fowler
b.
Pasang perlak dan bengkok di pangkuan
pasien
c.
Buang sekret pada tempat sputum
- Edukasi
a.
Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
efektif
b.
Anjurkan tarik napas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
c.
Anjurkan mengulangi tarik napas dalam
hingga 3 kali
d.
Anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ke-3
- Kolaborasi
Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
2. Manajemen Jalan Nafas (I. 01011)
- Observasi
a.
Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
b.
Monitor bunyi napas tambahan (mis.
Gurgling, mengi, weezing, ronkhi kering)
c.
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Terapeutik
a.
Pertahankan kepatenan jalan napas
dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma cervical)
b.
Posisikan semi-Fowler atau Fowler
c.
Berikan minum hangat
d.
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
e.
Lakukan penghisapan lendir kurang dari
15 detik
f.
Lakukan hiperoksigenasi sebelum
g.
Penghisapan endotrakeal
h.
Keluarkan sumbatan benda padat dengan
forsepMcGill
i.
Berikan oksigen, jika perlu
- Edukasi
a.
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
jika tidak kontraindikasi.
b.
Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu.
3. Pemantauan Respirasi (I.01014)
- Observasi
a.
Monitor frekuensi, irama, kedalaman,
dan upaya napas
b.
Monitor pola napas (seperti bradipnea,
takipnea, hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot, ataksik)
c.
Monitor kemampuan batuk efektif
d.
Monitor adanya produksi sputum
e.
Monitor adanya sumbatan jalan napas
f.
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
g.
Auskultasi bunyi napas
h.
Monitor saturasi oksigen
i.
Monitor nilai AGD
j.
Monitor hasil x-ray toraks
- Terapeutik
a.
Atur interval waktu pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
b.
Dokumentasikan hasil pemantauan
- Edukasi
a.
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
b.
Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
DAFTAR PUSTAKA
- Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds).
(2014). NANDA international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
- Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and
Bucher, L.(2014).Medical surgical Nursing. Mosby: ELSIVER
- Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia
- Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
- Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Posting Komentar untuk "ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF (D.0001)"