Kamis, 26 Juni 2025

ASUHAN KEPERAWATAN LEUKEMIA ANAK

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang Masalah

Leukemia adalah suatu keganasan yang berasal dari perubahan genetik pada satu atau banyak sel disumsum tulang. Pertumbuhan dari sel yang normal akan tertekan pada waktu sel leukemia bertambah banyak sehingga akan menimbulkan gejala klinis. Proliferasi patologis terjadi pada sel hemopoetik muda yang ditandai dengan dany kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah merah normal dan adanya infiltrasi ke jaringantubuh lain (Soegijanto, 2016).  Di Amerika pada tahun 2016 diperkirakan muncul  60.140 kasus baru leukemia dan sekitar 75% nya adalah kasus leukemia  limfoblastik  akut (Fernandes, 2020). Selain itu, di Cina leukemia termasuk kedalam penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada anak dan remaja yaitu sekitar 20-50 juta anak setiap tahunnya (Wu et  al.,  2010).

Leukemia merupakan penyakit dengan jumlah kasus baru dan jumlah kematian terbanyak. Kasus baru dan kematian akibat leukemia cenderung meningkat setiap tahunnya. Pada kuesioner Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di Indonesia sebesar 1,4%. Prevalensi kanker tertinggi berada pada Provinsi DI Yogyakarta yaitu sebesar 4,1%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional. Prevalensi tertinggi berikutnya berada pada Provinsi Jawa Tengah dan Bali, yaitu sebesar 2,1% dan 2,0%. Menurut data Union for International Cancer Control (UICC), setiap tahun terdapat sekitar 176.000 anak yang didiagnosis kanker mayoritas berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kejadian kanker pada anak di seluruh dunia masih cukup jarang, namun kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian 90.000 anak setiap tahunnya. Di negara berpenghasilan tinggi, kanker merupakan penyebab kedua terbesar kematian anak umur 5-14 tahun, setelah cedera dan kecelakaan. Sementara itu, di Indonesia terdapat sekitar 11.000 kasus kanker anak setiap tahunnya, dan terdapat sekitar 650 kasus kanker anak di Jakarta. Jenis penyakit kanker anak cenderung berbeda dengan kanker pada dewasa. Secara umum, sepertiga dari kanker anak adalah leukemia (KEMENKES RI, 2013).

 

B.       Tujuan Penulisan

1.      Tujuan umum

Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien anak dengan penyakit Leukemia.

2.      Tujuan khusus

a.       Mengetahui tentang konsep teori penyakit Leukemia pada anak.

b.      Mengetahui tentang konsep keperawatan pada pasien anak dengan penyakit Leukemia.

 

C.      Manfaat Penulisan

1.    Bagi Mahasiswa

Menambah ilmu pengetahuan dan sebagai sumber informasi mengenai asuhan keperawatan pasien anak dengan penyakit Leukemia secara tepat.

2.    Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk mencegah dan merawat anak dengan penyakit Leukemia.

3.    Bagi Pendidikan

Menambah ilmu pengetahuan dan sebagai sumber informasi untuk pembelajaran  asuhan keperawatan secara holistik pada pasien anak dengan penyakit Leukemia.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Sistem Hematologi

1.      Darah

Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan nodus limpa. Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ yang lain karena berbentuk cairan. Dalam keadaan  fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen (oxygen carrier), mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mekanisme hemostasis (Handayani, 2014).

Darah merupakan jaringan yang terdiri dari dua komponen, plasma dan sel darah (korpuskili). Plasma merupakan komponen intraseluler yang berbentuk cair dan berjumlah sekitar 55% dari volume darah, sedangkan sel darah merupakan komponen padat yang terdapat di dalam plasma darah yang terdiri dari sel eritrosit (sel darah merah), leokosit (sel darah putih), dan trombosit (bekuan  darah) dengan jumlah 45% dari volume darah (Evelyn C, 2014).

Darah arteri berwarna merah terang, itu menandakan bahwa darah
teroksigenasi dengan baik. Sementara darah vena berwana gelap karena kuranng teroksigenasi. Darah mengalir 4-5 kali lebih lamban dibanding air karena darah 4- 5 kali lebih kental dari pada air. Berat jenis darah bervariasi berkisar anatara  1,054-1,065, suhu darah adalah 38o celcius dan pHnya adalah 7,38. Volume darah dalam tubuh berkisar 8% dari berat badan, rata-rata mendekati 5-6 liter (Syaifuddin, 2014).

2.      Plasma Darah

Plasma darah termasuk dalam kesatuan cairan ekstra seluler, dengan
volumenya kira-kira 5% dari berat badan. Susunan plasma terdiri dari 91,0% air, 8,0% protein (albumin, globulin, protombin dan fibrinogen), mineral 0,9%  (kalsium, fosfor, magnesium, besi dan lainnya) dan 0,1% diisi oleh sejumlah bahan organik seperti glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolestrol dan asam amino. Plasma darah juga berisi hormon-hormon, enzim dan antibodi (Pearce, 2009).

3.      Eritrosit
Eritrosit atau Sel darah merah adalah sel yang memiliki fungsi khusus
mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan tubuh dan membantu pembuangan  karbon dioksida dan proton yang dihasilkan oleh metabolisme jaringan tubuh. Masa hidup eritrosit ialah 120 hari sejak dibentuk di jaringan hematopoietik (Kiswari R, 2014).

B.       Konsep Leukemia

1.         Pengertian

Leukemia adalah proliferasi patologin dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir dengan fatal. Leukemia dikatakan penyakit darah yang disebabkan terjadinya kerusakan pada pabrik pembuatan sel darah yaitu pada sumsum tulang. Leukemia yaitu proliferasi sel darah putih yang masih teratur dalam jaringan pembentuk darah (Bararah & Jauhar, 2013).

Leukemia adalah proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopeni dan diakhiri dengan kematian (Nurarif & Kusuma, 2015)

Leukemia merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan proliferasi dini yang berlebihan dari sel darah putih. Leukemia juga bisa didefinisikan sebagai keganasan hematologis akibat proses neoplastic yang disertai gangguan diferensiasi pada berbagai tingkatan sel induk hematopoietik (Handayani & Haribowo, 2010).

Leukemia ditandai oleh proliferasi ganas sel darah putih abnormal (sel blas) dalam sumsum tulang. Leukemia limfoblastik akan terjadi pada 85%, lebih sering muncul pada anak laki-laki dan insiden puncak terjadi antara usia 2 hingga 5 tahun (Nurarif & Kusuma, 2015).

2.         Epidemiologi                      



DST  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar