Minggu, 23 Oktober 2022

PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON

 BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.  LATAR BELAKANG

Konsep adalah keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan.

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep / defnisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebutdengan maksud untuk menguraikan, menerangkan,   meramalakan   dan   atau   mengendalikan   suatu fenomena.

Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai pedoman dalam penelitian. Ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini ke dalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperwatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan, serta menumbuh-kembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.

Pola-konsep didefinisikan seperti  pembentukan   tingkah  laku  yang  terjadi  secara berangkai. (Gordon, 1994 : 70). Pola Fungsional Kesehatan (cara hidup) klien, apakah pribadi keluarga atau masyarakan, berkembangan dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah penjabaran dari gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dimengerti tanpa mengetahui pola yang lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi, perkembangan, budaya, sosial, dan spiritual (Gordon, 1994 : 318)

 

B.  RUMUSAN MASALAH

1.     Bagaimana konsep teori dari proses keperawatan?

2.     Bagaimana konsep pola pengkajian menurut Gordon?

3.     Bagaimana pengaplikasian polda pengkajian menurut Gordon pada asuhan keperawatan?

 

C.  TUJUAN

1.     Mengetahui konsep teori dari proses keperawatan?

2.     Mengetahui konsep pola pengkajian menurut Gordon?

3.     Mengetahui pengaplikasian polda pengkajian menurut Gordon pada asuhan keperawatan?

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A.    PROSES KEPERAWATAN

1.     Pengertian Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik keperawatan yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut (Dermawan, 2012).

Proses keperawatan adalah salah satu metoda efektif pemecahan masalah yang dilakukan perawat terhadap klien dengan pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan keperawatan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis, dinamis dan terstruktur (Muhlisin, 2011). Proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berfokus pada respon individu terhadap gangguan kesehatan yang dialami (Manurung, 2011).

2.     Tujuan Proses Keperawatan

Tujuan proses keperawatan menurut Manurung (2011) adalah sebagai berikut:

a.      Mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan.

b.     Menggunakan standar untuk praktik keperawatan.

c.      Memperoleh metoda yang baku dan sesuai, rational dan sistematis dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.

d.     Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam segala situasi.

e.      Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan kualitas tinggi.

3.     Komponen Proses Keperawatan

Proses keperawatan mempunyai 5 komponen menurut Ali (2009) sebagai berikut:

a.      Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.

b.     Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari  proses keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik actual maupun potensial.

c.      Perencanaan keperawatan

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan tertulis yang menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang akan diharapkan, tindakan-tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik.

d.     Implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.

e.      Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien setelah dilakukan intervensi keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah diberikan.

 

 

B.    POLA PENGKAJIAN MENURUT GORDON

1.     Pengkajian

a.      Pengertian pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien menurut Lyer et al (1996, dalam Setiadi, 2012). Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya (Manurung, 2011). Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan menurut Effendy (1995, dalam Dermawan, 2012).

b.     Tujuan pengkajian

Tujuan pengkajian menurut Dermawan (2012) adalah sebagai berikut:

a.      Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien.

b.     Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien.

c.      Untuk menilai keadaan kesehatan pasien.

d.     Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.

c.      Tipe data

Tipe data menurut Setiadi (2012) adalah sebagai berikut:

a.      Data subjektif

Data subjektif adalah deskripsi verbal pasien mengenai masalah kesehatannya. Data subjektif diperoleh dari riwayat keperawatan termasuk persepsi pasien, perasaan dan ide tentang status kesehatannya. Sumber data lain dapat diperoleh dari keluarga, konsultan dan tenaga kesehatan lainnya.

 

 

b.     Data objektif

Data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran dari status kesehatan pasien.

d.     Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian menurut Dermawan (2012) adalah sebagai berikut:

a.      Data yang dikumpulkan harus menyeluruh meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual.

b.     Menggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya dengan masalah pasien dan menggunakan cara-cara pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

c.      Dilakukan secara sistematis dan terus menerus.

d.     Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan terus menerus.

e.      Dikelompokkan menurut kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual.

f.      Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relevan.

 

2.     Pola Pengkajian Fungsional Kesehatan Menurut Gordon

a.      Pengertian

Pola-konsep di definisikan seperti pembentukan tingkah laku yang terjadi secara berangkai. (Gordon, 1994: 70).

” Pola Fungsional Kesehatan (cara hidup) klien, apakah pribadi keluarga atau masyarakan, berkembangan dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah penjabaran dari gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dimengerti tanpa mengetahui pola yang lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi, perkembangan, budaya, sosial, dan spiritual” (Gordon, 1994: 318)

 

 

Pola fungsional Gordon ini mempunyai aplikasi luas untuk para perawat dengan latar belakang praktek yang beragam model pola fungsional kesehatan terbetuk dari hubungan antara klien dan lingkungan dan dapat digunakan untuk perseorangan, keluarga, dan komunitas. Setiap pola merupakan   suatu   rangkaian   perilaku   yang membantu   perawat   mengumpulkan, mengorganisasikan dan memilah-milah data. (Potter, 1996: 15).

 

b.     Pola pengkajian fungsional Gordon

Pola pengkajian fungsional menurut Gordon dibagi menjadi 11 yaitu sebagai berikut:

1)     Pola manajemen kesehatan dan persepsi kesehatan

Pengkajian pola manajemen kesehatan dan persepsi kesehatan meliputi:

a)     Arti sehat dan sakit bagi pasien

b)     Pengetahuan status kesehatan pasien saat ini

c)     Perlindungan terhadap kesehatan : program skrining, kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan, diet, latihan dan olahraga, manajemen stress, faktor ekonomi

d)     Pemeriksaan diri sendiri : riwayat medis keluarga, pengobatan yang sudah dilakukan.

e)     Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan

f)      Data pemeriksaan fisik yang berkaitan.

2)     Pola metabolik dan nutrisi

Pengkajian pola metabolik dan nutrisi meliputi kebiasaan sebelum dan saat sakit yang mencakup beberapa hal dibawah ini:

a)     Kebiasaan jumlah makanan dan kudapan

b)     Jenis dan jumlah (makanan dan minuman)

c)     Pola makan 3 hari terakhir atau 24 jam terakhir, porsi yang dihabiskan, nafsu makan

d)     Kepuasan akan berat badan

e)     Persepsi akan kebutuhan metabolik

f)      Faktor pencernaan : nafsu makan, ketidaknyamanan, rasa dan bau, gigi, mukosa mulut, mual atau muntah, pembatasan makanan, alergi makanan

g)     Data pemeriksaan fisik yng berkaitan (berat badan saat ini dan SMRS)

3)     Pola eliminasi

Pengkajian pola eliminasi meliputi kebiasaan sebelum dan saat sakit yang mencakup beberapa hal dibawah ini:

a)     Kebiasaan pola buang air kecil : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAK, adanya perubahan lain

b)     Kebiasaan pola buang air besar : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAB, adanya perubahan lain

c)     Keyakinan budaya dan kesehatan

d)     Kemampuan perawatan diri : ke kamar mandi, kebersihan diri

e)     Penggunaan bantuan untuk ekskresi

f)      Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (abdomen, genitalia, rektum, prostat)

4)     Pola aktifitas - latihan

Pengkajian pola aktifitas – latihan meliputi kebiasaan sebelum dan saat sakit yang mencakup beberapa hal dibawah ini:

a)     Aktivitas kehidupan sehari-hari

b)     Olahraga : tipe, frekuensi, durasi dan intensitas

c)     Aktivitas menyenangkan

d)     Keyakinan tenatng latihan dan olahraga

e)     Kemampuan untuk merawat diri sendiri (berpakaian, mandi, makan, kamar mandi)

f)      Mandiri, bergantung, atau perlu bantuan

g)     Penggunaan alat bantu (kruk, kaki tiga)

h)     Data pemeriksaan fisik (pernapasa, kardiovaskular, muskuloskeletal, neurologi)

5)     Pola istirahat - tidur

Pengkajian pola istirahat – tidur meliputi pengkajian sebelum dan saat sakit yang mencakup beberapa hal dibawah ini :

a)      Kebiasaan tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun, ritual menjelang tidur, lingkungan tidur, tingkat kesegaran setelah tidur)

b)     Penggunaan alat mempermudah tidur (obat-obatan, musik)

c)     Jadwal istirahat dan relaksasi

d)     Gejala gangguan pola tidur

e)     Faktor yang berhubungan (nyeri, suhu, proses penuaan dll)

f)      Data pemeriksaan fisik (lesu, kantung mata, keadaan umum, mengantuk)

6)     Pola persepsi – kognitif

Pengkajian pola persepsi – kognitif meliputi:

a)     Gambaran tentang indra khusus (pnglihatan, penciuman, pendengar, perasa, peraba)

b)     Penggunaan alat bantu indra

c)     Persepsi ketidaknyamanan nyeri (pengkajian nyeri secara komprehensif)

d)     Keyaknan budaya terhadap nyeri

e)     Tingkat pengetahuan klien terhadap nyeri dan pengetahuan untuk mengontrol dan mengatasi nyeri

f)      Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (neurologis, ketidaknyamanan)

7)     Pola konsep diri – persepsi diri

Pengkajian konsep diri – persepsi diri meliputi:

1)     Gambaran diri

Pandangan atau persepsi tentang diri kita sendiri, bukan penilaian orang lain terhadap dirinya.

2)     Identitas diri

Penjelasan tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

3)     Peran diri

Merupakan pola sikap, prilaku, posisi dimasyarakat atau fungsi dirinya baik di lingkungan masyarakat, keluarga, atau komunitas. Peran merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat

4)     Ideal diri

Suatu yang kita harapkan atau harapan individu terhadap dirinya yang akan dinilai oleh personal lain. Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standart pribadi.

5)     Harga diri

Berupa penilaian atau evaluasi dirinya terhadap hasil yang didapat baik internal maupun eksternal yang merupakan proses pencapaian ideal diri.

8)     Pola hubungan - peran

Pengkajian pola hubungan – peran meliputi :

a)     Gambaran tentang peran berkaitam dengan keluarga, teman, kerja

b)     Kepuasan/ketidakpuasaan menjalankan peran

c)     Efek terhadap status kesehatan

d)     Pentingnya keluarga

e)     Struktur dan dkungan keluarga

f)      Proses pengambilan keputusan keluarga

g)     Pola membersarkan anak

h)     Hubungan dengan orang lain

i)      Orang terdekat dengan klien

j)      Data pemeriksaan fisik yang berkaitan

 

9)     Pola reproduksi - seksualitas

Pengkajian pola reproduksi – seksualitas meliputi kebiasaan sebelum sakit dan saat sakit yang mencakup beberapa hal sebagai berikut: :

a)     Masalah atau perhatian seksual

b)     Menstrusi, jumlah anak, jumlah suami/istri

c)     Gambaran perilaku seksual ( perilaku sesksual yang aman, pelukan, sentuhan )

d)     Pengetahuan yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi

e)     Efek terhadap kesehatan

f)      Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan atau psikologi

g)     Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (KU, genetalia, payudara, rektum)

10) Pola toleransi terhadap sress – koping

Pengkajian pola toleransi terhadap sress – koping meliputi :

a)     Sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru ini

b)     Tingkat stress yang dirasakan

c)     Gambaran respons umum dan khusus terhadap stress

d)     Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya

e)     Strategi koping yang biasa digunakan

f)      Pengetahuan dan penggunaan teknik manajemen stress

g)     Hubungan antara manajemen stress dengan keluarga

11) Pola keyakinan – nilai

Pengkajian pola keyakinan – nilai meliputi:

a)     Latar belakang budaya/etnik

b)     Status ekonomi, perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok budaya/etnik

c)     Tujuan kehidupan bagi pasien

d)     Pentingnya agama/spiritualitas

e)     Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas

f)      Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, laragan, adat) yang dapat mempengaruhi Kesehatan

 

3.     Aplikasi pengkajian keperawatan menurut Gordon

a.      Pola manajemen kesehatan - persepsi kesehatan

1)     Tingkat pengetahuan kesehatan / penyakit

Pasien mengatakan “saya mengetahui atas penyakit yang saya derita ini derita ini”.

2)     Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan

Pasien mengatakan “jika saya merasa pusing saya segera berbaring akan tetapi pusing dan nyeri ini tidak kunjung hilang, saya tidak membeli obat untuk menghilangkan pusing akan tetapi saya segera memeriksakan diri ke RS“.

3)     Faktor-faktor resiko sehubungan dengan kesehatan

Pasien mengatakan “saya tidak merokok, tidak minum minuman yang beralkohol, saya akhir-akhir ini memang kurang istirahat dan jarang makan”

b.     Pola metabolik dan nutrisi

1)     Sebelum sakit

Pasien mengatakan “saya makan 3 x sehari dengan porsi penuh dengan lauk ikan, tempe, telur dan kuah sop kadang juga pakai daging ayam dan saya makan selalu habis sering juga untuk menambah lagi dan saya minum air putih sekitar 8 gelas dalam sehari”.

2)     Selama sakit

Pasien mengatakan “saya jarang makan dan tidak nafsu makan, saya merasa mual, setiap makanan yang diberikan dari rumah sakit saya hanya makan 3 sendok saja (nasi, timun, tomat, ayam) minumnya hanya 2 gelas/ harinya dan saya dua bulan yang lalu

berat saya 44 kg, dan sekarang saya sekarang merasa kurus berat badan saya 35 kg”.

c.      Pola eliminasi

1)     Sebelum sakit

Pasien mengatakan “saya BAB 1 x sehari di lakukan pada pagi hari dengan feses lembek tidak keras dan tidak cair dan saya BAK ± 6-7 x setiap harinya dengan warna kuning bening bau yang khas (bau air kencing pesing)”.

2)     Saat sakit

Pasien mengatakan “saya BAB 1 x sehari dengan menggunakan pispot karena tidak mampu berjalan dengan feses lembek tidak keras dan tidak cair dan saya BAK tidak tahu karena dipasang kateter dengan warna merah bata”.

d.     Pola aktivitas - latihan

1)     Sebelum sakit

Aktifitas

0

1

2

3

4

Makan

Mandi

Berpakaian

Eliminasi

Mobilisasi ditempat tidur

Berpindah

Ambulansi

Naik tangga

Keterangan :

0          : Mandiri

1          : Di bantu sebagian

2          : Di bantu orang lain

3          : Di bantu orang dan peralatan

4       : Ketergantungan / tidak mampu

2)     Saat sakit

Aktifitas

0

1

2

3

4

Makan

Mandi

Berpakaian

Eliminasi

Mobilisasi ditempat tidur

Berpindah

Ambulansi

Naik tangga

Keterangan :

0          : Mandiri

1          : Di bantu sebagian

2          : Di bantu orang lain

3          : Di bantu orang dan peralatan

4       : Ketergantungan / tidak mampu.

 

e.      Pola istirahat - tidur

1)     Sebelum sakit

Pasien mengatakan “saya biasanya tidur pukul 10 malam dan terbangun pada pukul 5 atau setengah 6, dan tidur saya pulas/puas tanpa ada gangguan pola tidur ataupun cemas karena fikiran”.

2)     Saat sakit

Pasien mengatakan “saya tidur tidak nyenyak dan sering terbangun pada malam hari karena pencahayaan yang terlalu trang dan suasana yang tidak nyaman karena satu kamar dengan pasien lain, saya ingin segera pindah ke ruang rawat inap”.

 

 

 

f.      Pola persepsi - kognitif

1)     Sebelum sakit

Pasien mengatakan “saya mampu berkomunikasi dengan baik dan mengerti apa yang di bicarakan, berespon dan berorientasi dengan baik dengan orang-orang sekitar saya”.

2)     Saat sakit

Pasien mengatakan “saya masih mampu berkomunikasi dengan baik dan mengerti apa yang di bicarakan, berespon dengan baik dengan orang-orang sekitar saya”. Pasien mengatakan pandangan terasa kabur.

g.     Pola konsep diri – persepsi diri

1)     Gambaran diri

Pasien mengatakan “saya senang dengan anggota tubuh saya meskipun saya terlihat agak kurusan”.

2)     Identitas diri

Pasien mengatakan “saya bersyukur diciptakan sebagai perempuan dan saya bangga pada diri saya”.

3)     Peran diri

Pasien mengatakan “saya berperan di rumah sebagai ibu rumah tangga dan sebagai nenek dari cucu-cucu saya”.

4)     Ideal diri

Pasien mengatakan “harapan saya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai nenek yang baik dan mampu mengajari, menemani bermain cucu-cucu saya”.

5)     Harga diri

Pasien mengatakan “saya senang semua keluarga mendukung saya dan saya merasa di perhatikan dan saya ingin cepat sembuh serta segera beraktifitas seperti biasanya lagi”.

h.     Pola hubungan peran

1)     Sebelum sakit

Pasien mengatakan “saya berhubungan dengan keluarga saya baik-baik saja dan saya tidak merasa di kucilkan dari keluarga serta masyarakat sekitar saya”.

2)     Saat sakit

Pasien mengatakan “saya masih bisa berhubungan dengan baik dengan keluarga dan masyarakat di sekitar saya tanpa ada rasa saya di kucilkan dari orang-orang malahan teman dan kerabat banyak yang mendo’akan saya agar cepat sembuh”.

i.       Pola reproduksi-seksualitas

1)     Sebelum sakit

Pasien mengatakan “saya sudah menopause, saya tidak pernah keguguran dan mempunyai anak 3 hasil dari jalinan dengan suami saya”.

2)     Saat sakit

Pasien mengatakan “saya sudah lama tidak melakukan hubungan suami istri dikarenakan saya sering berada di rumah sakit”.

j.       Pola toleransi terhadap stress-koping

1)     Sebelum sakit

Pasien mengatakan “saya kalau ada masalah selalu terbuka dengan anggota keluarga saya, jika ada masalah selalu di selesaikan bersama-sama dan Alhamdulillah masalah itu dapat terselesaikan”.

2)     Saat sakit

Pasien mengatakan “saya masih bisa terbuka dengan keluarga saya dan setiap masalah ada solusinya”.

k.     Pola keyakinan - nilai

1)     Sebelum sakit

Pasien mengatakan “saya ibadah rutin 5 waktu dan dilaksanakan tepat pada waktunya terkadang di rumah, di tempat kerja dan di masjid”.

2)     Saat sakit

Pasien mengatakan “saya tidak pernah ibadah dikarenakan saya sakit”.

 

BAB III

PENUTUP

 

 

A.      KESIMPULAN

Pengkajian pola Kesehatan Gordon adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpukan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah - masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995), meliputi pengumpulan data, karakteristik data, informasi yang diperlukan, sumber data dan analisa data. Dokumentasi keperawatan pola Gordon terdiri dari 11 pola yaitu pola managemen kesehatan - persepsi kesehatan, pola metabolik - nutrisi,  pola eliminasi, pola aktivitas - latihan, pola istirahat - tidur, pola persepsi - kognitif, pola konsep diri - persepsi diri, pola hubungan - peran, pola reproduksi - seksualitas, pola toleransi terhadap stress - koping, pola keyakinan – nilai.

 

B.      SARAN

Pengkajian pola kesehatan menurut Gordon masih dapat diaplikasikan pada pengkajian keperawatan di masa sekarang, karena pola pengkajian Gordon meliputi pengkajian terhadap masalah keperawatan yang mencakup kebutuhan bio-psiko-sosio-cultural dan spiritual pada pasien. Namun pengkajian polda kesehatan Gordon harus diikuti dengan pengkajian keperawatan lainnya yang mendukung proses keperawatan bagi pasien, sehingga perawat tepat dalam mendiagnosa keperawatan dan tepaat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Syafridayani, Fadillah. 2019. Pentingnya Klasifikasi Data Dalam Pengkajian Proses Keperawatan.

Nasution, Minda Ihsaniah. 2019. Pengkajian Dalam Proses Keperawatan Sebagai Dasar Tindakan Perawatan Pasien.

Setiawan, Herry. 2017. Formulir Pengkajian Keperawatan Kompilasi Pola Gordon Dan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi I Tahun 2017.

Harahap, Eva Eryanti. 2019. Pengkajian Sebagai Hal Yang Penting Dalam Proses Keperawatan.

Nuryanti, Aprilia. 2020. Uji Coba Instrumen Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah Berbasis Pola Fungsional Kesehatan Gordon. Jurnal Keperawatan, 2020, 9.2: 1-10.

Syafridayani, Fadillah. 2019. Pentingnya Klasifikasi Data Dalam Pengkajian Proses Keperawatan.

Allen, C. V. 2010. Memahami Proses Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Nursalam, BSN, M.Nors (Flous). 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Konsep dan praktik edisi I. Jakarta. Salemba Medika.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Vol. 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar