BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep adalah keyakinan
yang kompleks terhadap suatu objek benda, suatu peristiwa atau fenomena
berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau
keyakinan.
Teori adalah hubungan
beberapa konsep atau suatu kerangka konsep / defnisi yang memberikan suatu
pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan
menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebutdengan maksud untuk menguraikan,
menerangkan, meramalakan dan
atau mengendalikan suatu fenomena.
Teori dapat diuji,
diubah atau digunakan sebagai pedoman dalam penelitian. Ada tiga cara
pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam
teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan
teori-teori ini ke dalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperwatan
dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan, serta
menumbuh-kembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Pola-konsep
didefinisikan seperti pembentukan tingkah
laku yang terjadi
secara berangkai. (Gordon, 1994 : 70). Pola Fungsional Kesehatan (cara
hidup) klien, apakah pribadi keluarga atau masyarakan, berkembangan dari
interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah penjabaran dari gabungan
biopsikososial. Tidak satupun pola yang dimengerti tanpa mengetahui pola yang
lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi, perkembangan, budaya,
sosial, dan spiritual (Gordon, 1994 : 318)
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
konsep teori dari proses keperawatan?
2. Bagaimana
konsep pola pengkajian menurut Gordon?
3. Bagaimana
pengaplikasian polda pengkajian menurut Gordon pada asuhan keperawatan?
C. TUJUAN
1. Mengetahui
konsep teori dari proses keperawatan?
2. Mengetahui
konsep pola pengkajian menurut Gordon?
3. Mengetahui
pengaplikasian polda pengkajian menurut Gordon pada asuhan keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSES
KEPERAWATAN
1.
Pengertian Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah
aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik keperawatan yang dilakukan dengan
cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses keperawatan, perawat
menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan
klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, mengidentifikasi hasil
akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi tindakan
keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut (Dermawan, 2012).
Proses keperawatan adalah
salah satu metoda efektif pemecahan masalah yang dilakukan perawat terhadap
klien dengan pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan keperawatan dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis,
dinamis dan terstruktur (Muhlisin, 2011). Proses keperawatan adalah suatu
metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien yang berfokus pada respon individu terhadap gangguan
kesehatan yang dialami (Manurung, 2011).
2.
Tujuan Proses Keperawatan
Tujuan proses keperawatan
menurut Manurung (2011) adalah sebagai berikut:
a.
Mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan.
b.
Menggunakan standar untuk praktik keperawatan.
c.
Memperoleh metoda yang baku dan sesuai, rational dan sistematis dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
d.
Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam segala situasi.
e.
Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan kualitas
tinggi.
3.
Komponen Proses Keperawatan
Proses keperawatan mempunyai 5 komponen menurut Ali
(2009) sebagai berikut:
a.
Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang
pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan
kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.
b.
Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa
keperawatan adalah langkah
kedua dari proses keperawatan yang menggambarkan penilaian
klinis tentang respon individu, keluarga,
kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan
baik actual maupun potensial.
c.
Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan
keperawatan tertulis yang menggambarkan masalah kesehatan pasien,
hasil yang akan diharapkan, tindakan-tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik.
d.
Implementasi keperawatan
Implementasi
keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan.
e.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien setelah dilakukan intervensi keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah diberikan.
B. POLA
PENGKAJIAN MENURUT GORDON
1. Pengkajian
a.
Pengertian pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan
dan merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien
menurut Lyer et al (1996, dalam Setiadi, 2012). Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan
data dan menganalisanya (Manurung, 2011). Pengkajian adalah pemikiran dasar
dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data
tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,
kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan menurut Effendy (1995, dalam Dermawan, 2012).
b.
Tujuan pengkajian
Tujuan pengkajian menurut Dermawan (2012) adalah
sebagai berikut:
a.
Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan
pasien.
b.
Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan
pasien.
c.
Untuk menilai keadaan kesehatan pasien.
d.
Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan
langkah-langkah berikutnya.
c.
Tipe data
Tipe data menurut Setiadi (2012) adalah sebagai berikut:
a.
Data subjektif
Data subjektif adalah deskripsi verbal pasien
mengenai masalah kesehatannya. Data subjektif diperoleh dari riwayat
keperawatan termasuk persepsi pasien, perasaan dan ide tentang status
kesehatannya. Sumber data lain dapat diperoleh dari keluarga, konsultan dan
tenaga kesehatan lainnya.
b.
Data objektif
Data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran
dari status kesehatan pasien.
d.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian menurut Dermawan (2012)
adalah sebagai berikut:
a.
Data yang dikumpulkan harus menyeluruh meliputi
aspek bio-psiko-sosial dan spiritual.
b.
Menggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya
dengan masalah pasien dan menggunakan cara-cara pengumpulan data yang sesuai
dengan kebutuhan pasien.
c.
Dilakukan secara sistematis dan terus menerus.
d.
Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis
dan terus menerus.
e.
Dikelompokkan menurut kebutuhan bio-psiko-sosial dan
spiritual.
f.
Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relevan.
2. Pola Pengkajian Fungsional Kesehatan Menurut Gordon
a.
Pengertian
Pola-konsep di definisikan seperti
pembentukan tingkah laku yang terjadi secara berangkai. (Gordon, 1994: 70).
” Pola Fungsional Kesehatan (cara hidup) klien,
apakah pribadi keluarga atau masyarakan, berkembangan dari interaksi
klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah penjabaran dari gabungan
biopsikososial. Tidak satupun pola yang dimengerti tanpa mengetahui pola yang
lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi, perkembangan,
budaya, sosial, dan spiritual” (Gordon, 1994: 318)
Pola fungsional Gordon ini
mempunyai aplikasi luas untuk para perawat dengan latar belakang praktek yang
beragam model pola fungsional kesehatan terbetuk dari hubungan antara klien dan
lingkungan dan dapat digunakan untuk perseorangan, keluarga, dan komunitas.
Setiap pola merupakan suatu rangkaian
perilaku yang membantu perawat
mengumpulkan, mengorganisasikan dan memilah-milah data. (Potter, 1996: 15).
b.
Pola pengkajian fungsional Gordon
Pola pengkajian fungsional
menurut Gordon dibagi menjadi 11 yaitu sebagai berikut:
1)
Pola
manajemen kesehatan dan persepsi kesehatan
Pengkajian pola manajemen
kesehatan dan persepsi kesehatan meliputi:
a) Arti sehat dan sakit bagi pasien
b) Pengetahuan status kesehatan pasien saat ini
c) Perlindungan terhadap kesehatan : program
skrining, kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan, diet, latihan dan olahraga,
manajemen stress, faktor ekonomi
d) Pemeriksaan diri sendiri : riwayat medis
keluarga, pengobatan yang sudah dilakukan.
e) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
f)
Data pemeriksaan fisik yang berkaitan.
2) Pola metabolik dan nutrisi
Pengkajian
pola metabolik dan nutrisi meliputi kebiasaan sebelum dan saat sakit yang mencakup
beberapa hal dibawah ini:
a) Kebiasaan jumlah makanan dan kudapan
b) Jenis dan jumlah (makanan dan minuman)
c) Pola makan 3 hari terakhir atau 24 jam terakhir,
porsi yang dihabiskan, nafsu makan
d) Kepuasan akan berat badan
e) Persepsi akan kebutuhan metabolik
f) Faktor pencernaan : nafsu makan, ketidaknyamanan,
rasa dan bau, gigi, mukosa mulut, mual atau muntah, pembatasan makanan, alergi
makanan
g) Data pemeriksaan fisik yng berkaitan (berat badan
saat ini dan SMRS)
3) Pola eliminasi
Pengkajian
pola eliminasi meliputi kebiasaan sebelum dan saat sakit yang mencakup beberapa
hal dibawah ini:
a)
Kebiasaan
pola buang air kecil : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia,
kemampuan mengontrol BAK, adanya perubahan lain
b) Kebiasaan pola buang air besar : frekuensi,
jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAB, adanya
perubahan lain
c) Keyakinan budaya dan kesehatan
d) Kemampuan perawatan diri : ke kamar mandi,
kebersihan diri
e) Penggunaan bantuan untuk ekskresi
f)
Data pemeriksaan fisik yang berhubungan
(abdomen, genitalia, rektum, prostat)
4) Pola aktifitas - latihan
Pengkajian pola aktifitas –
latihan meliputi kebiasaan sebelum dan saat sakit yang mencakup beberapa hal
dibawah ini:
a) Aktivitas kehidupan sehari-hari
b) Olahraga : tipe, frekuensi, durasi dan intensitas
c) Aktivitas menyenangkan
d) Keyakinan tenatng latihan dan olahraga
e) Kemampuan untuk merawat diri sendiri (berpakaian,
mandi, makan, kamar mandi)
f) Mandiri, bergantung, atau perlu bantuan
g) Penggunaan alat bantu (kruk, kaki tiga)
h) Data pemeriksaan fisik (pernapasa,
kardiovaskular, muskuloskeletal, neurologi)
5) Pola istirahat - tidur
Pengkajian pola istirahat – tidur meliputi pengkajian sebelum dan saat
sakit yang mencakup beberapa hal dibawah ini :
a) Kebiasaan tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur,
jam tidur dan bangun, ritual menjelang tidur, lingkungan tidur, tingkat
kesegaran setelah tidur)
b) Penggunaan alat mempermudah tidur (obat-obatan,
musik)
c) Jadwal istirahat dan relaksasi
d) Gejala gangguan pola tidur
e) Faktor yang berhubungan (nyeri, suhu, proses
penuaan dll)
f) Data pemeriksaan fisik (lesu, kantung mata,
keadaan umum, mengantuk)
6)
Pola persepsi – kognitif
Pengkajian pola persepsi – kognitif
meliputi:
a) Gambaran tentang indra khusus (pnglihatan,
penciuman, pendengar, perasa, peraba)
b) Penggunaan alat bantu indra
c) Persepsi ketidaknyamanan nyeri (pengkajian nyeri
secara komprehensif)
d) Keyaknan budaya terhadap nyeri
e) Tingkat pengetahuan klien terhadap nyeri dan
pengetahuan untuk mengontrol dan mengatasi nyeri
f) Data pemeriksaan fisik yang berhubungan
(neurologis, ketidaknyamanan)
7) Pola konsep diri – persepsi diri
Pengkajian konsep
diri – persepsi diri meliputi:
1)
Gambaran diri
Pandangan atau persepsi tentang diri
kita sendiri, bukan penilaian orang lain terhadap dirinya.
2)
Identitas diri
Penjelasan tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
3)
Peran diri
Merupakan pola sikap, prilaku,
posisi dimasyarakat atau fungsi dirinya baik di lingkungan masyarakat,
keluarga, atau komunitas. Peran merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan
yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat
4)
Ideal diri
Suatu yang kita harapkan atau
harapan individu terhadap dirinya yang akan dinilai oleh personal
lain. Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan
standart pribadi.
5)
Harga diri
Berupa penilaian atau evaluasi dirinya terhadap hasil yang didapat baik
internal maupun eksternal yang merupakan proses pencapaian ideal diri.
8)
Pola hubungan - peran
Pengkajian pola hubungan – peran meliputi :
a) Gambaran tentang peran berkaitam dengan keluarga,
teman, kerja
b) Kepuasan/ketidakpuasaan menjalankan peran
c) Efek terhadap status kesehatan
d) Pentingnya keluarga
e) Struktur dan dkungan keluarga
f) Proses pengambilan keputusan keluarga
g) Pola membersarkan anak
h) Hubungan dengan orang lain
i) Orang terdekat dengan klien
j) Data pemeriksaan fisik yang berkaitan
9)
Pola reproduksi - seksualitas
Pengkajian pola reproduksi – seksualitas meliputi
kebiasaan sebelum sakit dan saat sakit yang mencakup beberapa hal sebagai
berikut: :
a) Masalah atau perhatian seksual
b) Menstrusi, jumlah anak, jumlah suami/istri
c) Gambaran perilaku seksual ( perilaku sesksual
yang aman, pelukan, sentuhan )
d) Pengetahuan yang berhubungan dengan seksualitas
dan reproduksi
e) Efek terhadap kesehatan
f) Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan
atau psikologi
g) Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (KU,
genetalia, payudara, rektum)
10)
Pola toleransi terhadap sress – koping
Pengkajian pola toleransi terhadap sress – koping
meliputi :
a) Sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru
ini
b) Tingkat stress yang dirasakan
c) Gambaran respons umum dan khusus terhadap stress
d) Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan
dan keefektifannya
e) Strategi koping yang biasa digunakan
f) Pengetahuan dan penggunaan teknik manajemen
stress
g) Hubungan antara manajemen stress dengan keluarga
11)
Pola keyakinan – nilai
Pengkajian pola keyakinan – nilai meliputi:
a) Latar belakang budaya/etnik
b) Status ekonomi, perilaku kesehatan yang berkaitan
dengan kelompok budaya/etnik
c) Tujuan kehidupan bagi pasien
d) Pentingnya agama/spiritualitas
e) Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas
f) Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan,
laragan, adat) yang dapat mempengaruhi Kesehatan
3.
Aplikasi
pengkajian keperawatan menurut Gordon
a.
Pola manajemen kesehatan - persepsi kesehatan
1)
Tingkat pengetahuan kesehatan /
penyakit
Pasien mengatakan “saya mengetahui
atas penyakit yang saya derita ini derita ini”.
2)
Perilaku untuk mengatasi masalah
kesehatan
Pasien mengatakan “jika saya merasa pusing
saya segera berbaring akan tetapi pusing dan nyeri ini tidak kunjung hilang,
saya tidak membeli obat untuk menghilangkan pusing akan tetapi saya segera
memeriksakan diri ke RS“.
3)
Faktor-faktor resiko sehubungan
dengan kesehatan
Pasien mengatakan “saya tidak
merokok, tidak minum minuman yang beralkohol, saya akhir-akhir ini memang
kurang istirahat dan jarang makan”
b.
Pola metabolik dan nutrisi
1)
Sebelum sakit
Pasien mengatakan “saya makan 3 x
sehari dengan porsi penuh dengan lauk ikan, tempe, telur dan kuah sop kadang
juga pakai daging ayam dan saya makan selalu habis sering juga untuk menambah
lagi dan saya minum air putih sekitar 8 gelas dalam sehari”.
2)
Selama sakit
Pasien mengatakan “saya jarang makan
dan tidak nafsu makan, saya merasa mual, setiap makanan yang diberikan dari
rumah sakit saya hanya makan 3 sendok saja (nasi, timun, tomat, ayam) minumnya
hanya 2 gelas/ harinya dan saya dua bulan yang lalu
berat saya 44 kg, dan sekarang saya
sekarang merasa kurus berat badan saya 35 kg”.
c.
Pola eliminasi
1)
Sebelum sakit
Pasien mengatakan “saya BAB 1 x
sehari di lakukan pada pagi hari dengan feses lembek tidak keras dan tidak cair
dan saya BAK ± 6-7 x setiap harinya dengan warna kuning bening bau yang khas
(bau air kencing pesing)”.
2)
Saat sakit
Pasien mengatakan “saya BAB 1 x
sehari dengan menggunakan pispot karena tidak mampu berjalan dengan feses
lembek tidak keras dan tidak cair dan saya BAK tidak tahu karena dipasang
kateter dengan warna merah bata”.
d.
Pola aktivitas - latihan
1)
Sebelum sakit
|
Aktifitas |
0 |
1 |
2 |
3 |
4 |
|
Makan |
√ |
||||
|
Mandi |
√ |
||||
|
Berpakaian |
√ |
||||
|
Eliminasi |
√ |
||||
|
Mobilisasi ditempat tidur |
√ |
||||
|
Berpindah |
√ |
||||
|
Ambulansi |
√ |
||||
|
Naik tangga |
√ |
Keterangan :
0 :
Mandiri
1 :
Di bantu sebagian
2 :
Di bantu orang lain
3 :
Di bantu orang dan peralatan
4
: Ketergantungan / tidak mampu
2)
Saat sakit
|
Aktifitas |
0 |
1 |
2 |
3 |
4 |
|
Makan |
√ |
||||
|
Mandi |
√ |
||||
|
Berpakaian |
√ |
||||
|
Eliminasi |
√ |
||||
|
Mobilisasi ditempat tidur |
√ |
||||
|
Berpindah |
√ |
||||
|
Ambulansi |
√ |
||||
|
Naik tangga |
√ |
Keterangan :
0 :
Mandiri
1 :
Di bantu sebagian
2 :
Di bantu orang lain
3 :
Di bantu orang dan peralatan
4
: Ketergantungan / tidak mampu.
e.
Pola istirahat - tidur
1)
Sebelum sakit
Pasien mengatakan
“saya biasanya tidur pukul 10 malam dan terbangun pada pukul 5 atau setengah 6,
dan tidur saya pulas/puas tanpa ada gangguan pola tidur ataupun cemas karena
fikiran”.
2)
Saat sakit
Pasien mengatakan
“saya tidur tidak nyenyak dan sering terbangun pada malam hari karena
pencahayaan yang terlalu trang dan suasana yang tidak nyaman karena satu kamar
dengan pasien lain, saya ingin segera pindah ke ruang rawat inap”.
f.
Pola persepsi - kognitif
1)
Sebelum sakit
Pasien mengatakan “saya mampu
berkomunikasi dengan baik dan mengerti apa yang di bicarakan, berespon dan berorientasi
dengan baik dengan orang-orang sekitar saya”.
2)
Saat sakit
Pasien mengatakan “saya masih mampu
berkomunikasi dengan baik dan mengerti apa yang di bicarakan, berespon dengan
baik dengan orang-orang sekitar saya”. Pasien mengatakan pandangan terasa kabur.
g.
Pola konsep diri – persepsi diri
1)
Gambaran diri
Pasien mengatakan “saya senang
dengan anggota tubuh saya meskipun saya terlihat agak kurusan”.
2)
Identitas diri
Pasien mengatakan “saya bersyukur
diciptakan sebagai perempuan dan saya bangga pada diri saya”.
3)
Peran diri
Pasien mengatakan “saya berperan di
rumah sebagai ibu rumah tangga dan sebagai nenek dari cucu-cucu saya”.
4)
Ideal diri
Pasien mengatakan “harapan saya
sebagai ibu rumah tangga dan sebagai nenek yang baik dan mampu mengajari, menemani
bermain cucu-cucu saya”.
5)
Harga diri
Pasien mengatakan “saya senang semua keluarga mendukung saya dan saya merasa di perhatikan dan saya ingin cepat sembuh serta segera beraktifitas seperti biasanya lagi”.
h.
Pola hubungan peran
1)
Sebelum sakit
Pasien mengatakan “saya berhubungan
dengan keluarga saya baik-baik saja dan saya tidak merasa di kucilkan dari
keluarga serta masyarakat sekitar saya”.
2)
Saat sakit
Pasien mengatakan “saya masih bisa
berhubungan dengan baik dengan keluarga dan masyarakat di sekitar saya tanpa
ada rasa saya di kucilkan dari orang-orang malahan teman dan kerabat banyak
yang mendo’akan saya agar cepat sembuh”.
i.
Pola reproduksi-seksualitas
1)
Sebelum sakit
Pasien mengatakan “saya sudah
menopause, saya tidak pernah keguguran dan mempunyai anak 3 hasil dari jalinan
dengan suami saya”.
2)
Saat sakit
Pasien mengatakan “saya sudah lama
tidak melakukan hubungan suami istri dikarenakan saya sering berada di rumah
sakit”.
j.
Pola toleransi terhadap stress-koping
1)
Sebelum sakit
Pasien mengatakan “saya kalau ada
masalah selalu terbuka dengan anggota keluarga saya, jika ada masalah selalu di
selesaikan bersama-sama dan Alhamdulillah masalah itu dapat
terselesaikan”.
2)
Saat sakit
Pasien mengatakan “saya masih bisa
terbuka dengan keluarga saya dan setiap masalah ada solusinya”.
k.
Pola keyakinan - nilai
1)
Sebelum sakit
Pasien mengatakan “saya ibadah rutin
5 waktu dan dilaksanakan tepat pada waktunya terkadang di rumah, di tempat
kerja dan di masjid”.
2)
Saat sakit
Pasien mengatakan “saya tidak pernah
ibadah dikarenakan saya sakit”.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pengkajian pola Kesehatan Gordon adalah
pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpukan
informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah - masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik,
mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995), meliputi pengumpulan data,
karakteristik data, informasi yang diperlukan, sumber data dan analisa data.
Dokumentasi keperawatan pola Gordon terdiri dari 11 pola yaitu pola managemen
kesehatan - persepsi kesehatan, pola metabolik - nutrisi, pola eliminasi, pola aktivitas - latihan, pola
istirahat - tidur, pola persepsi - kognitif, pola konsep diri - persepsi diri, pola
hubungan - peran, pola reproduksi - seksualitas, pola toleransi terhadap stress
- koping, pola keyakinan – nilai.
B.
SARAN
Pengkajian pola
kesehatan menurut Gordon masih dapat diaplikasikan pada pengkajian keperawatan
di masa sekarang, karena pola pengkajian Gordon meliputi pengkajian terhadap masalah
keperawatan yang mencakup kebutuhan bio-psiko-sosio-cultural dan spiritual pada
pasien. Namun pengkajian polda kesehatan Gordon harus diikuti dengan pengkajian
keperawatan lainnya yang mendukung proses keperawatan bagi pasien, sehingga
perawat tepat dalam mendiagnosa keperawatan dan tepaat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Syafridayani, Fadillah.
2019. Pentingnya Klasifikasi Data Dalam Pengkajian Proses Keperawatan.
Nasution, Minda
Ihsaniah. 2019. Pengkajian Dalam Proses Keperawatan Sebagai Dasar Tindakan
Perawatan Pasien.
Setiawan, Herry. 2017. Formulir
Pengkajian Keperawatan Kompilasi Pola Gordon Dan Standar Nasional Akreditasi
Rumah Sakit Edisi I Tahun 2017.
Harahap, Eva Eryanti.
2019. Pengkajian Sebagai Hal Yang Penting Dalam Proses Keperawatan.
Nuryanti, Aprilia. 2020.
Uji Coba Instrumen Pengkajian Keperawatan Medikal Bedah Berbasis Pola
Fungsional Kesehatan Gordon. Jurnal Keperawatan, 2020, 9.2: 1-10.
Syafridayani, Fadillah.
2019. Pentingnya Klasifikasi Data Dalam Pengkajian Proses Keperawatan.
Allen, C. V. 2010. Memahami Proses Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nursalam,
BSN, M.Nors (Flous). 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Konsep dan
praktik edisi I. Jakarta. Salemba Medika.
Potter
& Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Vol. 1. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar