0056 Intoleransi Aktivitas.
DEFINISI
Ketidakcukupan energi untuk melakukan
aktivitas sehari-hari
PENYEBAB
- Ketidak
seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Tirah
baring
- Kelemahan
- Imobilitas
- Gaya
hidup monoton
OUTCOME
- TOLERANSI
AKTIVITAS MENINGKAT (L.05047)
INTERVENSI KEPERAWATAN
A. MANAJEMEN ENERGI (I. 05178)
- Observasi
- Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
- Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
- Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
- Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah atau berjalan
- Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
- Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
B. TERAPI AKTIVITAS (I.05186)
- Observasi
- Identifikasi deficit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
aktivotas tertentu
- Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang
diinginkan
- Identifikasi strategi meningkatkan
partisipasi dalam aktivitas
- Identifikasi makna aktivitas rutin (mis.
bekerja) dan waktu luang
- Monitor respon emosional, fisik, social, dan
spiritual terhadap aktivitas
- Terapeutik
- Fasilitasi focus pada kemampuan, bukan deficit
yang dialami
- Sepakati komitmen untuk meningkatkan
frekuensi danrentang aktivitas
- Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan
tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan fisik, psikologis, dan
social
- Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
- Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi transportasi untuk menghadiri
aktivitas, jika sesuai
- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan untuk mengakomodasikan aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis.
ambulansi, mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai kebutuhan
- Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami
keterbatasan waktu, energy, atau gerak
- Fasilitasi akvitas motorik kasar untuk pasien
hiperaktif
- Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara
berat badan, jika sesuai
- Fasilitasi aktivitas motorik untuk
merelaksasi otot
- Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori
implicit dan emosional (mis. kegitan keagamaan khusu) untuk pasien
dimensia, jika sesaui
- Libatkan dalam permaianan kelompok yang tidak
kompetitif, terstruktur, dan aktif
- Tingkatkan keterlibatan dalam
aktivotasrekreasi dan diversifikasi untuk menurunkan kecemasan ( mis.
vocal group, bola voli, tenis meja, jogging, berenang, tugas sederhana,
permaianan sederhana, tugas rutin, tugas rumah tangga, perawatan diri,
dan teka-teki dan kart)
- Libatkan kelarga dalam aktivitas, jika perlu
- Fasilitasi mengembankan motivasi dan
penguatan diri
- Fasilitasi pasien dan keluarga memantau
kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
- Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-hari
- Berikan penguatan positfi atas partisipasi
dalam aktivitas
- Edukasi
- Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari,
jika perlu
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
- Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social,
spiritual, dan kognitif, dalam menjaga fungsi dan kesehatan
- Anjurka terlibat dalam aktivitas kelompok
atau terapi, jika sesuai
- Anjurkan keluarga untuk member penguatan
positif atas partisipasi dalam aktivitas
- Kolaborasi
- Kolaborasi dengan terapi okupasi dalam
merencanakan dan memonitor program aktivitas, jika sesuai
- Rujuk pada pusat atau program aktivitas
komunitas, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
- Herdman,
T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA international
Nursing Diagnoses: Definitions & classification, 2015-2017. Oxford
: Wiley Blackwell.
- Lewis,
SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical
Nursing. Mosby: ELSIVER
- Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
- Tim
Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
- Tim
Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar